Wednesday 16 October 2013

Harapanku

Karena gak di publish di BO,kutulis aja di sini.Ini dia ceritanya.Cekidot....


  Kring...kring...kring...,bel sekolah berbunyi,membebaskanku dari pelajaran IPA yang membosankan.Aku segera berlari ke taman sambil menangis.Sesampainya di taman,aku segera duduk di bangku taman.Aku menghapus air mataku sambil mengingat kejadian kemarin.
***
  Aku dan Rissa berjalan menuju kantin."Sel,ada yang mau ku omongin"kata Rissa sambil duduk di bangku kantin.Aku duduk disamping Rissa."Oh,ya udah"kataku."Besok,aku akan pergi ke luar negeri untuk pengobatan penyakitku"kata Rissa dengan suara lirih."Apakah tak ada pilihan lain?"tanyaku."Hanya ada dua pilihan yaitu,pilih aku meninggalkanmu sementara atau ku tinggalkan selamanya"kata Rissa.Terpaksa ku pilih ditinggalkan sementara.
***
  Aku merenungkan kejadian itu.Tiba-tiba,mataku tertuju pada penjual balon.Dengan sisa uang saku,aku segera membeli balon."Warna apa dik?"tanya penjual balon.Aku memandang satu per satu.Tak lama aku menunjuk balon berwarna hijau,warna kesukaan Rissa.setelah membayar,aku segera duduk lagi di bangku taman.Kuambil secarik kertas dan sebuah pulpen.Segera kutulis harapanku."Aku ingin penyakit Rissa sembuh agar bisa bermain lagi bersamaku"begitulah yang kutulis.Segera kugulung kertas itu lalu kuikat pada tali balon.Kulepaskan tali itu agar balon itu melayang di udara.

                                                      11 tahun kemudian...

  Sekarang aku sudah besar.Aku sudah menjadi fotografer yang handal.Aku sedang berada di taman.Taman dimana kejadian manis dan pahit terjadi.Ya,taman masa kecilku.Ketika aku ingin membeli minuman,tak sengaja aku menabrak seseorang."Maaf,aku tak sengaja"kataku sambil menundukan kepala."Kamu Sella,kan?"tanya orang asing itu."Iya aku Sella,kamu siapa ya?"aku balik bertanya."Ya ampun!!Masa kamu gak inget aku,ini aku Rissa"kata nya.Aku memandangi wajahnya dengan teliti."Rissa!!!"aku memeluknya,begitu pula dia.Ah,alangkah senang hatiku.....

Tamat.

No comments:

Post a Comment